Cerpen Membakar Api Karya Eka Kurniawan
Setelah yakin istrinya menghilang dari rumah sakit, tentu bersama bayi mereka yang baru lahir, Mirdad segera menelepon sang …
Setelah yakin istrinya menghilang dari rumah sakit, tentu bersama bayi mereka yang baru lahir, Mirdad segera menelepon sang …
Inilah saatnya aku menyesal telah menikahi perempuan yang tergila-gila pada idenya. Tidak cukupkah ia menjadi perempuan bias…
Di sebuah desa kecil bernama Sukajaya, hiduplah seorang anak bernama Dika. Ia sangat suka bermain di hutan kecil di pinggir …
Betapa menyenangkan bila ia mati di bulan Ramadhan ini. Ia tak ingin kecewa lagi. Ramadhan berlalu, tapi ia masih saja hidup…
Jangan buka peta Surabaya hari ini, tapi, bukalah peta Surabaya pada akhir tahun 1920-an, atau paling muda awal tahun 1930-a…
Kabar gembira datang pagi hari. Selasa, 19 Agustus 1997. Di hadapan lebih dari 500 undangan yang memenuhi Aula Serbaguna RW …
Kedatangannya pada suatu malam di rumahku memang mengejutkan. Sudah lama aku tidak melihatnya. Lama sekali, mungkin tiga tah…
Laila tidur tak bergerak di sofa ruang tengah. Napasnya halus, lunak. Dadanya bak tak beriak. Wajahnya bersih, putih. Atau, …